Pendahuluan
Relative Strength Index merupakan salah satu
indikator dari analisis teknikal. Indikator teknikal adalah serangkaian data
yang ditarik dengan cara mengaplikasikan suatu
rumus pada data harga dari suatu sekuritas. Data harga mencakup tiap
kombinasi dari hara pembukaan, harga paling tinggi, harga paling rendah, atau
harga penutupan atau suatu periode tertentu. Harga penutupan biasa dipakai
dalam analisis. Indikator teknikal menyajikan suatu perspektif berbeda dari
mana tindakan analisis harga akan dilakukan. Rata-rata bergerak mungkin dipakai
dan dikombinasikan dengan cara-cara lain. Indikator dipakai karena mengandung
tiga fungsi. Indikator dapat dipakai untuk bertindak sebagai peringatan untuk
mempelajari tindakan harga sedikit lebih dekat. Momentum jika berkurang, maka mungkin
sinyal untuk mengamati istirahat akan memperoleh dukungan. Perbedaan
positif yang besar jika terdapat, maka indikator dapat
berfungsi sebagai peringatan untuk mengamati resistance. Indikator dapat dipakai
untuk mengkonfirmasi alat analisis
teknis lainnya. JBreakout jika
terdapat pada grafik harga,
maka rata-rata bergerak yang sesuai dapat berfungsi untuk mengkonfirmasi breakout. Indikator mungkin juga dipakai untuk mengkonfirmasi kelemahan.
Beberapa investor dan trader
memakai indikator untuk
memprediksi arah harga di masa depan. Ratusan rumus dan indikator telah
dikembangkan. Hal ini dapat diamati dalam paket program MetaStock.
Analisis teknikal dapat dikelompokkan ke dalam
analisis teknikal klasik dan analisis teknikal modern. Analisis teknikal klasih
memakai grafik harga dan grafik volume sebagai dasar analiis. Analisis teknikal
modern memakai grafik dan indikator sebagai dasar analisis. Pembahas di sini
dibatasi hanya pada pembahasan mengenai Relative Strength Index saja.
Relative
Strength Index
Salah satu indikator dalam analisis teknikal yang
paling populer adalah indikator Relative Strength Index. Relative Strength
Index adalah suatu osilator yang biasa dipakai untuk mengukur kekuatan harga
saat ini dalam hubungannya dengan harga sebelumnya. Relative Strength Index
merupakan perangkat serba-guna yang dapat menghasilkan sinyal untuk melakukan
pembelian atau penjualan, menampilkan kondisi overbrough aau kondisi oversold,
konfirmasi atas pergerakan harga, dan memberikan peringatan atas potensi
pembalikan harga melalui divergensi.
Cho Sing Kum (2002), dalam makalahnya yang
berjudul The Relative Strength is not an
Overbrouhtt/Oversold Indicator, menyatakan bahwa :
“ For
many people the very reason they learn Technical Analysis is the blind
obsession of only wanting to know when to buy buy buy and when to sell sell
sell. Nothing else is important to them. This group of people, they will fail
repeatedly. For with this blindness, this ignorance, they will never be
bothered to understand the mathematics, what they measure, how they behave,
basically the original intention and interpretation of the indicators.
The Relative Strength Index is never an overbought/oversold indicator.
If you did not learn Relative Strength Index from the original text, then it is
very likely that you have been taught the wrong thing right from the beginning
- that RSI is an overbought/oversold indicator. I want to tell you straight
away that this is wrong.
The problem with the human mind is that the first time we hear about
something, the first time we read about something, to our mind this is the
truth about that something. Any subsequent thing they hear or read about it we
would discard them as false. This is a
mental problem. You may disagree but to me anything that has the source of the
problem traced to the mind, to me this is a mental problem. “
Kritik terhadap analisis teknikal dan kritik
terhadap Relative Strength Index, dan kritk terhadap saat awal mendengar atau
membaca tenang sesuatu menganggak suatu kebenaran atas sesuatu. Relative
Strenth Index dianggap bukan indikator overbrough atau oversold. Anggapan ini
adalah salah menurut Cho Sing Kum.
Wikipedia mengandung penjelasan mengenai Relative
Strength Index. Penjelasan itu antara lain adalah sebagai berikut :
“ The relative strength index (RSI) is a technical indicator
used in the analysis of financial markets.
It is intended to chart the current and historical strength or weakness of a
stock or market based on the closing prices of a recent trading period. The
indicator should not be confused with relative strength.
The RSI is classified as a momentum oscillator,
measuring the velocity and magnitude of directional price movements. Momentum
is the rate of the rise or fall in price. The RSI computes momentum as the
ratio of higher closes to lower closes: stocks which have had more or stronger
positive changes have a higher RSI than stocks which have had more or stronger
negative changes.
The RSI is most typically used on a 14 day timeframe, measured on a
scale from 0 to 100, with high and low levels marked at 70 and 30,
respectively. Shorter or longer timeframes are used for alternately shorter or
longer outlooks. More extreme high and low levels—80 and 20, or 90 and 10—occur
less frequently but indicate stronger momentum.
The relative strength index was developed by J. Welles Wilder and published in a 1978
book, New Concepts in Technical Trading Systems, and in Commodities
magazine (now Futures
magazine) in the June 1978 issue. It has become one of the most popular
oscillator indices.”
Kutipan di atas mengandung
pengertian bahwa relatif strength index) adalah indikator teknikal yang
dipakai dalam analisis pasar keuangan
. Hal ini dimaksudkan untuk memetakan kekuatan atau kelemahan dari suatu saham
atau pasar berdasarkan harga penutupan periode perdagangan terakhir saat ini
dan harga-harga masa lalu..
Relative Strength Index
diklasifikasikan sebagai osilator
momentum, yang biasa dipakai untuk mengukur kecepatan dan besar arah pergerakan
harga. Momentum
adalah tingkat kenaikan atau penurunan harga. Relative Stength Index mengandung
perhitungan momentum sebagai rasio yang lebih tinggi untuk menutup rasio yang
lebih rendah: saham yang memiliki lebih banyak atau lebih kuat perubahan
positif memiliki Relative Strength Index yang lebih tinggi daripada saham yang memiliki lebih banyak atau
lebih kuat perubahan negatif.
Relative Strength Index biasa
dipakai untuk jangka waktu 14 hari, diukur pada skala dari 0 hingga 100, dengan
tingkat tinggi dan rendah, masing-masing ditandai pada 70 dan 30. Jangka waktu
lebih pendek atau lebih panjang dapat pandangan bergantian pendek atau panjang. Pandangan
yang lebih ekstrim memakai tingkat tinggi dan tingkat rendah adalah 80 dan 20, atau 90 dan 10-terjadi lebih
sering tetapi menunjukkan momentum kuat.
Periode Relative Strength Index
Relative Strength Index biasa memakai periode 14 hari kerja
berdasar atas grafik harga. Relative Stength Index mempunyai garis batas atas
biasanya berdasar atas nilai Relative Strength Indek sebesar 70 dan mempunyai
garis batas bawah beedasar atas nilai Relative Strength Index sebesar 30.
Prinsip
Wilder mengemukakan bahwa jika harga bergerak naik sangat cepat, maka
dalam beberapa titik itu dianggap overbought
dan jika harga mengalami penurunan sangat cepat, maka dalam beberapa
titik itu dianggap oversold. Wilder,
dalam kedua kasus, menganggap reaksi atau pembalikan akan dialami. TingkatRelative
Stength Index merupakan ukuran dari kekuatan
perdagangan saham baru-baru ini. Kemiringan Relative Strength Index itu berbanding
lurus dengan kecepatan perubahan trend.
Jarak yang ditempuh oleh Relative Stength Index sebanding dengan tingkat
pergerakan tersebut.. Wilder percaya bahwa puncak dan dasar yang ditunjukkan
ketika RSI berjalan di atas 70 atau turun di bawah 30. Relative
Stength Index, secara relatif, dapat mencerminkan pembacaan adalah lebih besar
dari tingkat 70 dianggap berada di wilayah overbought,
Relative Strength Index jika pembacaan itu adalah lebih rendah dari tingkat 30
dianggap di wilayah oversold. Tingkat
di antara tingkat 30 dan 70 dianggap netral, dengan nilai Relative Strength
Index adalah 50 berarti tingkat sebagai
tanda terdapat trend.
Cara Perhitungan Relative
Strength Index
Paket program Microsoft Excel dapat dipakai
untuk melakukan perhitungan Relative Strength Index dengan memanfaatkan
rumus-rumus tertentu dan hasil dari perhitungan ini dapat disajikan dalam
grafik Relative Strength Index. Contoh perhitungan dapat disajikan sebagai
berikut :
1. Perubahan dihitung berdasar atas rumus =D4-D3, D5-D4, D6-D5,
dan seterusnya.Hasil-hasil perhitungan ini kemudian dialihkan. Nilai positif
dialihkan ke dalam kolom Kenaikan dan nilai negatif dialihkan ke dalam kolom
Penurunan.
2. Perhitungan rata-rata kenaikan dilakukan berdasar atas rumus
=(SUM(F4:F17)/14). Hal ini berarti bahwa nilai-nilai dalam kolom-kolom F4
sampai dengan kolom F17 dijumlahkan dan hasilnya kenudian dibagi dengan 14.
3. Perhitungan rata-rata penurunan dilakukan berdasar atas rumus
=(SUM(G4:G17))/14). ). Hal ini berarti bahwa nilai-nilai dalam kolom-kolom G4
sampai dengan kolom G17 dijumlahkan dan hasilnya kenudian dibagi dengan 14.
4. Perhitungan Relative Strength dilakukan berdasar atas rumus =H17/I17.
Hal ini berarti bahwa hasil dalam kolom H17 dibagi dengan hasil dalam kolom
I17.
5. Perhitungan Relative Strength Index dilakukan berdasar atas
rumus =IF(I17=0,100,100-(100/(1+J17))). Hal ini berarti bahwa rumus ini dipakai
untuk menghitung satu baris Relative Strength Index.
6. Rumus dalam nomor 2, nomor 3, nomor 4, dan nomor 5 di atas
terletak pada baris ke 17 kolom H, I, J, dan kolom K. Perintah Copy dipakai dan
Perintah Paste dipakai sehingga keseluruhan sel terisi.
Langkah ini dimaksud untuk mempercepat pelaksanaan proses
perhitungan sehingga hasil dapat disajikan secara cepat pula. Perhitungan dapat
juga dilakukan secara bertahap akan tetapi cara ini adalah sangat lamban.
Nilai dalam kolom H
adalah 0.24, nilai dalam kolom I adalah 0.10, nilai dalam kolom J adalah 2.39, dan
nilai dari kolom K adalah 70.53. Nilai dalam kolom-kolom ini akan dilakukan
perintah Copy. Baris-baris di bawah kolom-kolom tersebut diblok dan kemudian
perintah Paste dipakai. Hal ini akan menghasilkan keseluruhan perhitungan dalam
kolom-kolom dan baris-baris bersangkutan.
Pemakaian 14 hari sesuai dengan gagasan dari Wilder.
Perubahan pemakaian jumlah hari akan mengubah rumus-rumus di atas akan tetapi
jika para penanam modal dalam bursa efek tetap mempertahankan gagasan dari
Wilder maka perubahan tersebut tidak perlu dilakukan.
Hal ini berarti bahwa pemahaman mengenai teori Relative
Strength Index diperlukan sebagai dasar untuk melakukan perhitungan-perhitungan
sesuai dengan landasan teoretik tersebut. Perubahan jumlah hari dapat saja
dilakukan misalkan akan memakai jumlah hari sebanyak 27 hari maka perhitungan
rata-rata kenaikan dan rata-rata penurunan akan mengalami perubahan dari baris
ke 15 menjadi baris ke 28.
Grafik Relative Strength
Grafik Relative Strength dapat dicipta berdasar atas hasil perhitungan
Relative Strength Index sebagaimana disajikan dalam tabel di atas. Grafik
Relative Strength Index ini adalah sebagai berikut :
Grafik Relative Strength Index
Grafik Relative Strength Index dapat dicipta berdasar atas
hasil perhitungan Relative Strength Index sebagaimana disajikan dalam tabel di
atas. Grafik Relative Strength Index ini adalah sebagai berikut :
Rangkuman
Relative Strength Index dapat dipakai untuk
melakukan analisis apakah keadaan pasar saham itu adalah overbrought atau
oversold, apakah Relative Strength Index itu adalah lebih besar daripada 70
atau lebih kecil daripada 30. Beberapa rumus sederhana dapat dipakai. Hasil
perhitungan berdasar atas rumus-rumus tersebut adalah Relative Strength dan
Relative Strength Index. Perhitungan dapat memanfaatkan paket program Microsoft
Excel. Hasil Relative Strength dan Relative Strength Index dapat dipakai untuk
menajikan grafik dari Relative Strength dan grafik dari Relative Strength
Index.Relative Strength Index dapat dipakai untuk mengambil keputusan membeli
atau menjual sekuritas dan valuta asing.Oleh :Abdullah M. Jaubah
No comments:
Post a Comment