Pendahuluan
Model
penetapan harga aktiva modal atau Capital Assets Pricing Model merupakan pusat
dari ilmu ekonomi keuangan modern. Model ini dipakai untuk memprediksikan
hubungan antara tingkat risiko dan tingkat balas jasa investasi yang
diharapkan. Hubungan ini mengandung dua fungsi penting. Kesatu adalah fungsi
bahwa hubungan itu menyediakan tolok ukur dari tingkat balas jasa atas
investasi untuk melakukan evaluasi atas alternatif investasi yang mungkin.
Kedua adalah fungsi bahwa model ini dapat membantu untuk membuat dugaan
mengenai tingkat balas jasa yang diharapkan atas aktiva yang belum
diperdagangkan di pasar.
Harry
Markowitz telah meletakkan fondasi dari manajemen protofolio modern pada tahun
1952. Model Penetapan Harga Aktiva Modal dikembangkan 12 tahun kemudian dalam
artikel dari William Sharpe, John Lintner, dan Jan Mossin. Hadiah Nobel telah
pula diberikan kepada pencipta teori ini.
Model
Penetapan Harga Aktiva Modal mengandung unsur-unsur yang berhubungan dengan tingkat
balas jasa bebas risiko (risk-free return), balas jasa pasar (market return),
penetapan harga aktiva (asset pricing), dan beta protofolio (portfolio beta).
Penetapan harga aktiva terdiri dari asset pricing expected return, asset
pricing beta, dan asset pricing historical return.
Tulisan ini
disusun dengan tujuan untuk mencegah kesalahan-kesalahan dalam pemakaian Capital
Assets Pricing Model oleh para mahasiswa yang sedang menulis skripsi atau tesis
sebagaimana tercermin dalam garis regresi yang mencerminkan hubungan negatif
dan bukan hubungan positif.
Risk Free Return
Suatu situausi
mengandung unsur ketidaktentuan dan risiko. Risiko dalam pasar keuangan berhubungan
dengan unsur ketidaktentuan dalam aliran kas. Suatu aktiva bebas risiko mencerminkan
bahwa aktiva itu menyediakan tingkat balas jasa yang stabil dari waktu ke
waktu. Suatu balas jasa yang mengandung risiko akan mencerminkan balas jasa
yang berfluktuasi. Para penanam modal yang memperoleh tingkat balas jasa yang
berfluktuasi akan dihadapkan sebagai penanam modal yang menang atau kalah. Para
penanam modal dalam aktiva yang mengandung risiko akan mengharap tingkat balas
jasa yang lebih tinggi daripada para penanam modal dalam aktiva yang tidak
mengandung risiko sebagai kompensasi atas unsur ketidaktentuan dan risiko tadi.
Capital Asset
Pricing Model mencerminkan karakteristik risiko dalam pasar keuangan dan tentang
berapa besar balas jasa diharap atas tingkat risiko tertentu. Capital Asset
Pricing Model tergantung pada teori ekonomi standar yang memberikan jawaban
pada isu pertama yaitu apakah yang dimaksud dengan risiko itu. Risiko
dirumuskan sebagai deviasi standar atau sebagai beta.
Beta adalah
suatu ukuran tentang berapakah balas jasa atas aktiva itu berubah-ubah sejalan dengan
perubahan pasar. Capital Assets Pricing Model menjawab isu kedua melalui
hubungan linear antara risiko dan balas jasa.
Aktiva bebas
risiko merupakan suatu konstruk teoretik, karena kenyataan sesungguhnya tidak terdapat
aktiva yang bebas risiko. Portofolio pasar juga merupakan konstruk teoretik.
IHSG mungkin dianggap sebagai portofolio pasar.
Skripsi dan Tesis
Penulis
menolak untuk menandatangani skripsi tentang Capital Assets Pricing Model
karena hasil analisis dalam skripsi tersebut bertentangan dengan teori Capital
Assets Pricing Model. Penulis juga menolak menandatangani tesis tentang Capital
AssetsPricing Model karena hasil analisis dalam tesis tersebut bertentangan
dengan teori Capital Assets Pricing Model. Mahasiswa bersangkutan, setelah
selesai ujian, menghadap dan setelah membahas kesalahan yang terkandung dalam
skripsi tersebut, ternyata bahwa hasil perhitungan akhirnya sesuai dengan teori
Capital Assets Pricing Model. Mahasiswa yang sedang dibimbing juga akhirnya
menemukan hasil yang sesuai dengan teori Capital Assets Pricing Model. Penulis
bersedia menandatangani Skripsi dan Tesis yang tidak bertentangan dengan teori
tersebut.
Contoh
Risiko pasar
diharap adalah 9.48% dan balas jasa diharap atas saham dengan suatu beta
sebesar 0.961 adalah 12.43. Berapakah tingkat balas jasa bebas risiko itu?
Tingkat balas
jasa bebas risiko dapat dihitung berdasar atas rumus bahwa :
Rf = E(Ri) + βi
[E(Rm) – Rf)]
Rf adalah
sebesar 3.32%
Contoh
Suatu saham
mempunyai beta sebesar 0.830. Balas jasa diharap atas saham tersebut adalah 12.76%
dan kupon Obligasi RI adalah 3.86%. Berapakan estimasi terbaik dari risiko
pasar itu? Risiko pasar dalam rumus di atas adalah [E(Rm) – Rf)]. Hasil
perhitungan mengenai risiko pasar adalah sebesar 10.72%.
Contoh
Pengajar pada
Fakultas Ekonomi telah memberikan kuliah tentang manajemen keuangan dan memakai
Capital Assets Pricing Model untuk memecahkan masalah beta. Balas jasa diharap
atas suatu saham adalah sebesar 13.89%, tingkat balas jasa bebas risiko adalah
6.06%, dan premi pasar diharap adalah 9.98%. Berapaka beta dari saham tersebut?
Rumus yang
dipakai adalah E( Ri) = Rf + βi [E(Rm) – Rf)]
Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa beta adalah sebesar 0.785.
Contoh
Seorang
penanam modal sedang mempertimbangkan suatu portofolio dari dua saham dengan 65%
dari dana akan diinvestasikan dalam saham kesatu dan 35% dari dana itu akan diinvestasikan
dalam saham kedua. Saham kesatu mempunyai beta sebesar 1.153 dan saham kedua mempunyai
beta 0.139. Berapakah beta dari portofolio itu?
Rumus yang
dipakai di sini adalah bahwa :
βp = XA * βA +
XB * βB
Hasil
perhitungan beta dari portofolio dalam contoh di atas adalah 0.798.
Contoh-contoh
di atas merupakan dasar-dasar dari Capital Assets Pricing Model.
Analisis Capital Assets Pricing Model
Rumus yang
sering dipakai dalam analisis Capital Assets Pricing model adalah rumus sebagai
berikut : E( Ri) = Rf + βi [E(Rm) – Rf)]. Rumus ini merupakan aplikasi dari
analisis regresi sederhana yaitu Y = a + b X
Y = E( Ri)
a = Rf
b = βi
X = [E(Rm) –
Rf)]
Hubungan
antara tingkat risiko dan tingkat balas jasa diharap dapat dicari melalui
nilai-nilai dari Y dan nilai-nilai dari X. Nilai-nilai dari X sendiri
dihasilkan dari hasil pengurangan antara E(Rm dan Rf). Hal ini berarti bahwa
penelitian yang berhubungan dengan Capital Assets Pricing Model akan
membutuhkan tiga variabel yaitu E(R), Rf, dan Rm.
Data yang dikumpulkan dari pasar keuangan di New
York dan hasil perhitungan berdasar atas rumus di atas dapat disajikan sebagai
berikut :
Data yang diperlukan untuk analisis Capital Asset Pricing Model adalah sebagai berikut :
Data di atas
merupakah hasil perubahan atas variabel Return and Risk. Perubahan ini
diperlukan agar dapat dipakai dalam analisis regresi sederhana.
Deskripsi Data
Deskripsi data mencakup persentil, dispersi,
distribusi, dan kecenderungan sentral. Deskripsi data adalah sebagai berikut :Deskripsi data di atas mencakup persentil termasuk kuartil kesatu, kuartil kedua atau median, dan kuartil ketiga. Deskripsi data juga mencakup deviasi standar, varians, range, nilai minimum, nilai maksimum, dan kesalahan standar dari rata-rata. Distribusi mencakup skewness, kesalahan standar dari skewness, kurtosis, dan kesalahan standar dari kurtosis. Kecenderungan sentral mencakup rata-rata, median, dan modus. Data biasa diringkas ke dalam diagram histogram dengan kurva normal. Diagram histogram dengan kurva normal adalah sebagai berikut :
Pengujian Persyaratan Analisis
Pengujian persyaratan analisis mencakup
pengujian normalitas distribusi data dan pengujian homogenitas varians.
Pengujian normalitas data menghasilkan informasi sebagai berikut ;
Nilai
signifikansi Kolmogorov-Smirnov adalah 0.200 untuk variabel Return dan 0.200
untuk variabel Risk. Nilai ini adalah lebih besar daripada nilai 0.05 sehingga
persyaratan normalitas distribusi data terpenuhi.
Pengujian
homogenitas varian tidak dapat dilaksanakan untuk variabel Return karena hanya
satu kelompok saja mempunyai suatu varian yang dihitung. Hal ini tercermin
dalam informasi bahwa “Test of
homogeneity of variances cannot be performed for Return because only one group
has a computed
variance.”
Analisis Regresi Sederhana
Analisis
regresi sederhana sebenarnya tidak perlu dihitung karena salah satu dari
persyaratan analisis tidak dapat dihitung. Perhitungan analisis regresi jika
dipaksakan akan menghasilkan
informasi sebagai berikut :Informasi di atas mencerminkan bahwa koefisien korelasi adalah 0.741 atau hubungan adalah kuat. Koefisien determinasi adalah 0.549 atau 54.9%. Hal ini berarti bahwa kontribusi variabel Risiko terhadap variabel Return adalah sebesar 54.9% dan sisanya sebesar 45.1% merupakan kontribusi dari variabel-variabel di luar penelitian ini. Koefisien determinasi disesuaikan adalah 0.537 atau 53.7% dan sisanya adaah 46.3% merupakan kontribusi disesuaikan dari variabelvariabel di luar penelitian ini. Kesalahan standar dari estimasi adalah 0.09148.
F-hitung adalah 46.238 dengan derajat kebebasai 1 dan 38. F-tabel dengan derajat kebebasan 1 dan 38 adalah sebesar 4.105. Hal ini berarti bahwa F-hitung adalah lebih besar daripada F-tabel sehingga koefisien regresi adalah signifikan.
Persamaan regresi
yang dihasilkan adalah Return = 0.106 + 0.043 Risk. Hal ini berarti bahwa perubahan
1 skor pada variabel Risk akan mengakibatkan perubahan 0.043 skor pada variabel Return.
Pengujian
Linieritas Persamaan Regresi
Pengujian
linieritas persamaan regresi tidak dapat dilakukan sesuai dengan informasi
bahwa tabel Anova mengandung penjelasan “Too few cases - statistics for Return
* Risk cannot be
computed”.
Hal ini
berarti bahwa kasus adalah terlalu sedikit sehingga statistik untuk Return *
Risk tidak dapat dihitung. Asumsi yang dipakai di sini adalah bahwa persamaan
regresi memenuhi persyaratan linieritas sehingga kurva estimasi dapat disajikan
sebagai berikut :
Grafik di atas
mencerminkan bahwa Rf rata-rata adalah sebesar 0.106 sebagai balas jasa atas investasi
tanpa risiko. Peningkatan risiko dari 0 menjadi 1.8 akan meningkatkan balas
jasa menjadi 1.82 dan penurunan risiko
akan mengakibatkan tingkat balas jasa diharap mengalami penurunan hingga ke
titik 0.106 dengan asumsi tingkat balas jasa ini merupakan tingkat balas jasa
bebas risiko.
Analisis di
atas tidak dapat dilakukan karena persyaratan homogenitas varians adalah tidak
jelas karena tidak dapat dihitung sehingga pemakaian statistik parametrik di
atas adalah tidak tepat. Pemakaian statistik nonparametrik adalah lebih tepat
dan menghasikan koefisien korelasi sebesar
0.741 sebagaimana disajikan dalam tabel korelasi
di bawah ini :
Koefisien
korelasi antara Risk dan Return adalah 0.750 atau hubungan antara Risk dan
Return adalah kuat. Koefisien determinasi adalah 0.5625 atau 56.25%. Kontribusi
tingkat risiko terhadap tingkat balas jasa atas investasi adalah 56.25%
sedangkan sisanya adalah 43.75% merupakan kontribusi dari variabel-variabel di
luar penelitian ini.
Kesimpulan
Banyak
penelitian mengenai hubungan antara tingkat balas jasa investasi dan tingkat
risiko mengandung kesalahan sebagai akibat dari ketiadaan memakai rumus Capital
Assets Pricing Model yang mengandung variabel-variabel Expected Return, Risk
Free Return, Market Return, dan Beta. Analisis portofolio mengungkap bahwa
investasi disarankan ke dalam 30 macam aktiva keuangan atau lebih, ke dalam 30
macam saham atau lebih. Variabel Expected Return, Risk Free Return, Market
Return, dan Beta dihiitung untuk setiap saham dan hasilnya dicatat sebagaimana
disajian di atas. Variabel Expected Return dan Beta dipakai untuk melakukan analisis.
Hasil analisis adalah benar jika persamaan regresi menunjukkan hubungan positif
dalam pengertian kenaikan risiko akan mengakibatkan para penanam modal
mengharap kenaikan pada tingkat balas jasa. Kesalahan akbar dialami jika
persamaan regresi itu mencerminkan koefisien regresi negatif. Hal ini berarti
bahwa kenaikan risiko mengakibatkan balas jasa diharap mengalami penurunan dan
penurunan tingkat risiko mengakibatkan balas jasa diharap mengalami kenaikan.
Kesalahan ini dialami karena tidak sesuai dengan teori portofolio dan teori Capital
Assets Pricing Model.
Oleh : Abdullah M. Jaubah
No comments:
Post a Comment