Friday, 19 April 2013

PENELITIAN HOLISTIK DAN PENELITIAN REDUKSIONISTIK



Pendahuluan
Penelitian sering dikelompokkan ke dalam penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, dan penelitian gabungan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian dapat pula dikelompokkan ke dalam penelitian holisme dan penelitian reduksionisme. Pengelompokan penelitian ke dalam penelitian holisme dan reduksionisme jarang dilakukan. Holisme berarti semua, seluruh, atau total. Holisme merupakan gagasan bahwa sistem fisik, biologi, kimia, sosial, ekonomi, mental, bahasa dan lain-lain termasuk sifat-sifat dari sistem itu dipandang sebagai suatu kesatuan menyeluruh bukan sebagai koleksi dari bagian-bagian. Hal ini sering mencakup pandangan bahwa sistem berfungsi sebagai suatu kesatuan yang utuh dan menyeluruh dan fungsi ini tidak akan dapat dipahami jika hanya dipandang dari suatu bagian saja. Reduksionisme sering dipandang sebagai kebalikan dari holisme. Reduksionisme mengandung anggapan bahwa sistem yang kompleks itu dapat dijelaskan dengan cara melakukan pengurangan ke bagian fundamental saja.
Suatu penelitian adalah suatu kegiatan mengumpulkan, mengatur, meringkas, menganalisis, dan menafsirkan kenyataan atau realitas yang dapat membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran teori, mengembangkan teori yang telah tersedia, atau mencipta teori baru. Jujun S. Suriasumantri (1981 : 1), dalam bukunya yang berjudul Systems Thinking, menyatakan bahwa “Systems thinking is a holistic approach to inquiry. It can be conceived as a school of contemporary philosophy. Its proponents somtime refer to systems thinking as “a new paradigm of contemporary thought”. Pemikiran sistem menurut Errwin Laszlo, sebagaimana dikutip oleh Jujun S. Suriasumantri menganggap sebagai suatu paradigma bar dari pemikiran kontemporer. Jujun S. Suriasumantri kemudian mengutip pendapat Thomas S. Kuhn mengenai definisi paradigma. Thomas S. Kuhn (1970: 176), dalam bukunya yang berjudul The Structure of Scientific Revolution, mendefinisikan  “a paradigm as what the members of a scientific community share, and conversely,  a scientific community consists of men who share a paradigm.” Tjun Surjaman telah menerjemahkan buku The Structure of Scientific Revolution dari Thomas S. Kuhn ke dalam  Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains dan menerjemahkan definisi paradigma sebagai berikut (2002 : 171), “Paradigma ialah apa yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota suatu masyarakat sains, sebaliknya, masyarakat sains terdiri dari orang-orang yang terdiri dari suatu paradigma bersama.”
Jujun S. Suriasumantri lebih lanjut menyatakann (1981 :2) bahwa “Holism, as we are going to elaborate further, is not only an ontological but an epsistemological and an axiological platform as well.”
Hal ini berarti bahwa pemikiran sistem merupakan suatu pendekatan holistik pada penelitian dan pendekatan holistik ini mengandung teori tentang esksistensi, teori tentang pengetahuan, dan teori tentang nilai. Penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian holistik. Penelitian reduksionistik berbeda dengan penelitian holistik. Perbedaan terletak dalam pemakaian ontologi, epistemologi, dan aksiologi yang mengarah pada bagian yang sangat kecil. Hal ini berarti bahwa penelitian holistik mengarah pada populasi sedangkan penelitian reduksionistik mengarah pada sampel.
Penelitian reduksionistik mencakup penelitian yang dilakukan oleh para penganut aliran positivisme, para penganut aliran interpretatif, dan para penganut teori kritis. Penelitian holistik tercermin dalam penelitian yang dilakukan oleh para penganut sibernetika dan para penganut teori jaringan sosial. Para penganut teori jaringan sosial  dan para penganut Analytic Hierarchy Process akan melakukan penelitian berdasar atas populasi dan bukan berdasar atas sampel.

Rangkuman
Penelitian dapat dikelompokkan ke dalam pendekatan holistik dan pendekatan reduksionistik. Pendekatan reduksionistik mencakup penelitian yang dlakukan oleh para penganut aliran positivisme, para penganut aliran interpretatif, dan para penganut teori kritis. Penelitian reduksionistik memakai sampel dan bukan memakai populasi.

Daftar Kepustakaan
Emery, F.E. (eds). 1981. Systems Thinking. Harmondsworth, Midlesex, England : Penguin Books Ltd.
Kuhn, Thomas S. 2002. The Structure of Scientific Revolutions : Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
Jujun S. Suriasumantri. 1981. Systems Thinking. Bandung : Binacipta


Oleh : Abdullah M. Jaubah

No comments:

Post a Comment