Friday, 5 April 2013

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN


Pendahuluan
Pendekatan dalam penelitiaan dapat dikelompokkan ke dalam pendekatan holistik dan pendekatan parsial. Pendekatan holistik dalam penelitian berdasar atas filsafat sistem dan pemikiran sistem. Pendekatan parsial dalam penelitian berdasar atas realisme ilmiah (scientific realism). Banyak penelitian telah dilakukan atas dasar pendekatan parsial sebagaimana tercermin dalam para penganut positivisme dan konstruktivisme.
Suatu penelitian adalah kegiatan-kegiatan  yang akan menghasilkan pengetahuan.  Ranah filsafat dari pemikiran sistem mencerminkan dua karakteristik dari pemikiran sistem yaitu pendekatan holistik dan ranah metafisika (metaphysical domain) yang mencirikan sistem sebagai ilmu-meta (meta-science). Kedua karakteristik ini telah menceraikan pemikiran sistem dan realisme ilmiah.
Pendekatan holistik dan ranah metafisik ini tercermin dalam ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Aspek ontologi dari pemikiran sistem berhubungan dengan teori eksistensi. Aspek epistemologi dari pemikiran sistem berhubungan dengan teori pengetahuan. Aspek aksiologi dari pemikiran sistem berhubungan dengan  teori nilai. Penelitian berhubungan dengan ketiga teori tersebut sehingga hal ini dapat digambarkan sebagaimana tertera dalam lampiran 1.
Teori eksistensi mencerminkan bahwa suatu sistem terdapat dalam pengertian  bahwa tiap sistem itu tidak berdiri sendiri akan tetapi berhubungan dengan sistem lain secara teratur.
Teori pengetahuan juga berpijak pada hakikat dari pendekatan holistik sehingga metode penelitian harus berdasar pada hakikat kesatuan secara utuh dan menyeluruh karena konsep holistik merupakan basis dari pemikiran sistem Para penganut pemikiran sistem menganggap bahwa “The whole is greater than the sum of it parts”.
Teori nilai juga berpijak pada hakikat dari pendekatan holistik yang mencerminkan keteraturan karena keteraturan adalah lebih baik daripada ketidakteraturan. Teori nilai mempertanyakan manfaat dari pengetahuan. Manfaat pengetahuan mencakup manfaat teoretik dan manfaat praktis. Manfaat teoretik berhubungan dengan peningkatan kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan perilaku. Manfaat praktis berhubungan dengan pemecahan masalah dan antisipasi masalah.
Para peneliti sering dengan gagah perkasa memakai konsep paradigma yang katanya merupakan gagasan dari Thomas S. Kuhn dalam bukunya yang berjudul The Structure of Scientific Revolution. Definisi yang dikemukakan oleh mereka ternyata sangat berbeda dengan definisi paradigma yang dilakukan oleh Thomas S. Kuhn sendiri. Kuhn Thomas S. Kuhn  (1970 : 8) mendefinisikan bahwa “a paradigm as what the members of a scientific community share, and convesely, a scientific community consist of men who share a paradigm. Kuhn lebih lanjut menyatakan bahwa : “When a paradigm shift take place a scientist’s world is qualitatively tranformed [and] quantitatively enriched by fundamental novelties of either fact or theory”.  
Penelitian dapat dikelompokkan pula ke dalam tiga kelompok yaitu penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, dan penelitian gabungan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif terarah pada simbol, huruf, kata, kalimat, ungkapan, foto, grafik, yang mencerminkan data nominal dan data ordinal. Penelitian kuantitatif terarah pada angka dan bilangan yang mencerminkan data interval dan data rasio. Penelitian gabungan mencerminkan data nominal, ordinal, interval, dan data rasio.
Perkembangan sangat pesat berdasar atas pemikiran sistem tercermin dalam teori dan analisis jaringan sosial yang telah melanda berbagai disiplin ilmu. Penelitian jaringan sosial memakai penelitian gabungan. Data disajikan dalam diagram jaringan sosial dan ditafsirkan secara statistik. Diagram jarngan sosial bersifat kualitatif dan penafsiran secara statistik bersifat kuantitatif.
Tulisan ini disusun dengan tujuan menyajikan pedoman penyusunan proposal penelitian untuk penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif, atau penelitian gabungan. Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian ini terdiri dari tiga bab. Judul penelitian ilmiah yang tepat memakai hubungan dan bukan memakai pengaruh. Misalkan judul penelitian itu adalah Hubungan antara Biaya Iklan, Biaya Public Relations, Biaya Wiraniaga, dan Hasil Penjualan. Judul pengaruh hanya boleh dipakai jika pengujian normalitas distribusi data dan pengujian homogenitas varians telah memenuhi persyaratan pengujian.

JUDUL PENELITIAN
Judul penelitian diusahakan sesingkat mungkin. Judul penelitian yang paling tepat adalah hubungan. Contoh judul Penelitian :
Hubungan antara Motivasi Kerja, Kemampuan Kerja, dan Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT Djarum di Kudus.
Pengaruh dari Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT Djarum di Kudus.
Analisis Motivasi Kerja, Kemampuan Kerja, dan Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT Jarum di Kudus, merupakan judul yang tidak tepat dan tidak dapat dipakai dalam penelitian.
Judul Implementasi Kebijakan Pajak Bumi dan Bangunan juga merupakan judul yang tidak dapat dipakai dalam penelitian.
Ilmu menekankan pada hubungan.Suatu sistem politik, sebagaimana dikemukakan oleh Robert A. Dahl (1976 : 3) dalam bukunya yang berjudul Modern Political Analysis,  didefinisikan sebagai ‘any persistent pattern of human relationships that involves, to a significant extent, control, influence, or authority.’Penekanan utama adalah pada pola-pola hubungan manusia dan bukan pada pengaruh (influence). Pola hubungan tersebut merupakan inti dari sistem politik dan hubungan ini melibatkan pengawasan, pengaruh, atau kewenangan.
Hubungan merupakan primadona penelitian dan bukan pengaruh.
Judul penelitian, perumusan masalah penelitian, hipotesis penelitian, dan kesimpulan penelitian merupakan benang merah dari suatu penelitian. Pengalaman sering menemukan bahwa judul penelitian memakai pengaruh akan tetapi hipotesis penelitian dan kesimpulan penelitian memakai hubungan atau sebaliknya.
Ukuran yang dipakai untuk mengukur hubungan adalah koefisien korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengukur pengaruh adalah koefisien regresi. Koefisien regresi merupakan pengaruh total dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi merupakan pengaruh langsung. Persamaan regresi adalah Y = 10 + 100 X. Hal ini berarti bahwa pengaruh total adalah sebesar 100. Koefisien determinasi adalah sebesar 0.9 atau 90%. Koefisien determinasi merupakan pengaruh langsung. Pengaruh total terdiri dari pegaruh langsung dan pengaruh tidak langsung sehinga pengaruh total adalah 90 merupakan pengaruh langsung dan 10 merupakan pengaruh tidak langsung. Pemakaian koefisien determinasi untuk mengukur pengaruh adalah tidak tepai karena koefisien determinasi hanya mengukur pengaruh langsung saja bukan mengukur pengaruh total.
BAB 1
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah berisi masalah yaitu kesenjangan, ketimpangan, kelebihan, kekurangan, atau ketidakseimbangan. Latar belakang juga mencakup penelitian-penelitian serupa dengan mencantumkan nama, tahun, dan judul penelitian.
Latar belakang masalah juga mencakup penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan oleh para peneliti lain.  Nama, tahun, judul, dan ringkasan abstrak dari penelitian-penelitian serupa perlu dikemukakan dalam latar belakang masalah.
B.        Identifikasi masalah
Masalah yang akan diteliti perlu dikembangkan lebih lanjut dalam identifikasi masalah. Identifikasi masalah dilakukan dengan cara mengidentifikasi berbagai kesenjangan, ketimpangan, kelebihan, kekurangan, atau ketidakseimbangan lain yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti berdasar atas data pengamatan singkat.  Masalah penurunan produktivitas para karyawan sebagai masalah penelitian mungkin berhubungan dengan masalah pembayaran gaji karyawan adalah sangat rendah, masalah konflik yang dicipta oleh pimpinan organisasi, masalah perbedaan tingkat gaji antara satu unit dengan unit lain, masalah keterampilan karyawan yang tidak sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan, kesalahan penempatan karyawan dan sebagainya. Identifikasi masalah merupakan potret dari keadaan atau data yang diamati dan dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau dalam bentuk kalimat pernyataan. Identifikasi masalah dilakukan selengkap mungkin. Hal ini dapat dipakai sebagai dasar dari perumusan saran atau sebagai peluang bagi para peneliti lain untuk melakukan penelitian mengenai masalah-masalah yang telah diidentifikasi akan tetapi belum diteliti.
C.        Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah mengandung variabel-variabel penelitian yang dijelaskan ke dalam variabel-variabel bebas dan variabel terikat dan apakah variabel-variabel penelitian itu dapat diukur atau tidak dapat diukur secara langsung. Variabel-variabel penelitian yang tidak dapat diukur dan tidak dapat diobservasi secara langsung dinamakan variabel-variabel laten. Variabel-variabel laten dikelompokkan ke dalam variabel-variabel laten eksogen dan variabel-variabel laten endogen. Variabel-variabel laten eksogen dirinci lebih lanjut ke dalam dimensi, sub-dimensi, dan variabel-variabel manifes atau variabel-variabel indikator. Variabel-variabel indikator dikelompokkan ke dalam variabel-variabel indikator eksogen dan variabel-variabel indikator endogen. Variabel-variabel indikator adalah variabel-variabel yang dapat diobservasi dan dapat diukur secara langsung.
D.        Perumusan Masalah Penelitian
            Perumusan masalah berbentuk pertanyaan-pertanyaan misalkan saja :
            Apakah terdapat hubungan  antara biaya iklan dan hasil penjualan?
Apakah terdapat hubungan antara biaya public relations dan hasil penjualan?
Apakah terdapat hubungan antara  biaya wiraniaga (personal selling) dan hasil penjualan?
Perumusan masalah dengan kalimat pertanyaan :
Bagaimanakan implementasi kebijakan pajak bumi dan bangungan?
Pertanyaan ini bukan pertanyaan penelitian karena pertanyaan bagaimanakan berhubungan dengan cara melaksanakan sesuatu.
Bagaimanakah para mahasiswa itu ke Jalah Hanglekir? Bukan pertanyaan penelitian karena berhubungan dengan cara mahasiswa itu menuju Jalan Hanglekir. Cara yang dicakup mungkin berjalan kaki, naik sepeda, naik bajaj, naik motor, naik bus, naik mobil pribadi dan sebagainya!
Pertanyaan mengenai pengaruh seperti :
Apakah terdapat pengaruh dari  biaya iklan terhadap hasil penjualan?
Apakah terdapat pengaruh dari biaya public relations terhadap hasil penjualan?
Apakah terdapat pengaruh dari biaya wiraniaga (personal selling) terhadap hasil penjualan?
Pertanyaan mengenai pengaruh hanya dapat dipakai jika pengujian normalitas distribusi data dan pengujian homogenitas varians telah memenuhi persyaratan analisis. Pertanyaan mengenai pengaruh tidak dapat dipakai jika pengujian normalitas distribusi data atau pengujian homogenitas varians tidak memenuhi persyaratan analisis karena statistik nonparametrik adalah tepat dipakai sehingga hanya dapat menyajikan korelasi Spearman Rho saja.
E.                 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoretik dan manfaat praktis.
Manfaat teoretik berhubungan dengan hasil penelitian dapat meningkatkan kemampuan kognitif yaitu kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan, analisis, menyimpulkan, dan mengevaluasi penelitian bersangkutan. Manfaat teoretik dalam skripsi, tesis, atau disertasi biasa dirumuskan hanya untuk mengetahui. Manfaat ini merupakan manfaat paling rendah dari struktur manfaat.
Manfaat praktis mengungkap bahwa perubahan-perubahan dalam variabel bebas akan mengakibatkan perubahan-perubahan dalam variabel terikat sehingga peningkatan dalam variabel terikat dapat diusahakan melalui peningkatan dalam variabel-variabel bebas
F.                  Sistematika Penelitian
Penyajian sistematika penelitian biasa dilakukan seperti daftar isi. Penyajian sistematika penelitian di sini dikemukakan secara berbeda.
Penelitian ini terdiri dari lima bab dan tiap bab dirinci lebih lanjut ke dalam beberapa sub bab.
Bab 1 adalah bab Pendahuluan. Uraian dalam bab ini mencakup uraian mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, manfaat teoretik, manfaat praktis, dan uraian mengenai sistematika penelitian ini sendiri.
Bab 2 adalah bab Landasan Teoretik, Kerangka Berpikir, dan  Perumusan Hipotesis Penelitian. Uraian dalam bab ini mencakup uraian mengenai landasan teoretik, kerangka berpikir , dan uraian mengenai perumusan hipotesis penelitian.

BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
  1. Landasan Teoretik
Teori-teori yang dipakai terarah pada hakikat dari variabel terikat dan hakikat dari variabel-variabel bebas saja terutama teori-teori yang akan dibuktikan kebenaran atau ketidakbenarannya. Contoh : Penelitian mahasiswa tentang Capital Asset Pricing Model menghasilkan kesimpulan bahwa hubungan negatif terdapat antara tingkat balas jasa diharap dan tingkat risiko. Hal ini bertentangan dengan teori Capital Asset Pricing Model yang mencerminkan hubungan positif terdapat antara tingkat balas jasa diharap dan tingkat risiko. Pencipta teori ini telah memperoleh hadiah Nobel. Analisis dan kesimpulan dari mahasiswa tersebut bertentangan dengan teori sehingga data yang dipakai perlu dikaji ulang karena mengandung kesalahan. Data tersebut setelah dikaji ulang ternyata mengandung kesalahan dan kesimpulan akhir mencerminkan bahwa hubungan itu adalah positif. Teori motivasi adalah sangat banyak. Variabel motivasi, jika dipakai dalam penelitian, maka teori yang tersedia perlu dipilih dan pembahasan mengenai hakikat motivasi hanya dibatasi pada teori motivasi yang dipilih tadi.
            1.         Hakikat Variabel Terikat
Penjelasan tentang hakikat variabel terikat  berdasar atas teori-teori bersangkutan.  Sugiyono. (2003 : 110) dalam bukunya yang berjudul Statistik Nonparametris Untuk Penelitian, telah merinci kinerja. Penjelasan hanya terarah pada kinerja misalkan kualitas kerja, kuantitas kerja, etika bekerja, kreatifitas kerja, pengetahuan kerja, dan kurang membutuhkan pengawasan.  
             2.        Hakikat Variabel Bebas (X1)
Penjelasan tentang hakikat variabel bebas berdasar atas teori-teori bersangkutan misalkan saja kemampuan maka penjelasan hanya terarah pada kemampuan saja misalkan Wibowo (2013 : 98 – 106), dalam bukunya yang berjudul Perilaku Dalam Organisasi telah merinci kemampuan ke dalam tiga dimensi yaitu kemampuan kognitif, kemampuan emosional, dan kemampuan fisik. Kemampuan kognitif telah dirinci ke dalam verbal ability, quantitative ability, reasonging ability, spatial ability, dan perceptual ability. Emotional ability telah dirinci ke dalam self-awareness, other awareness, emotional regulation, dan use of emotions. Kemampuan fisik telah dirinci ke dalam stength, flexibility, coordination, stamina, speed, psichomotor, sensory, dan balance.   Nilai-nilai yang telah dikumpulkan untuk tiap indikator dari kemampuan kognitif, kemampuan emosional, dan kemampuan fisik tidak dapat dijumlahkan sehingga menjadi nilai kemampuan dari tiap responden. Langkah menjumlahkan sebagaimana dialami dalam berbagai penelitian merupakan langkah tidak masuk akal dan langkah ini adalah salah. Tiap indikator harus berdiri sendiri dan analisis statistik yang paling tepat dimakai adalah pemodelan persamaan struktural berdasar atas Amos, Lisrel, Eqs, Ramona, Sepath, dan sebagainya bukan berdasar atas SPSS.
            3.         Hakikat Variabel Bebas (X2)
Penjelasan tentang hakikat variabel bebas berdasar atas teori-teori bersangkutan
B.                 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dipakai untuk menjelaskan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas (X1) berdasar atas teori atau pendapat para pakar, atau berdasar atas hasil-hasil penelitian. Kerangka berpikir dipakai untuk menjelaskan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas (X2) berdasar atas teori atau pendapat para pakar, atau berdasar atas hasil-hasil penelitian. Istilah yang mencerminkan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas antara lain adalah bahwa variabel terikat merupakan fungsi dari atau tergantung pada atau ditentukan oleh variabel X1. Istilah yang mencerminkan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas antara lain adalah bahwa variabel terikat merupakan fungsi dari atau tergantung pada atau ditentukan oleh variabel X2.
C.                Perumusan Hipotesis Penelitian
Perumusan hipotesis penelitian berbentuk pernyataan dan bukan berbentuk pertanyaan. Perumusan hipotesis penelitian berdasar atas perumusan masalah penelitian. Perumusan hipotesis penelitian berdasar atas hasil-hasil dari kerangka berpikir sebagaimana dikemukakan di atas. Contoh perumusan hipotesis adalah sebagai berikut :
Hubungan diduga secara teoretik terdapat  antara biaya iklan dan hasil penjualan.
Hubungan diduga secara teoretik terdapat  antara biaya public relations dan hasil penjualan.
Hubungan diduga secara teoretik terdapat  antara  biaya wiraniaga (personal selling) dan hasil penjualan.
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara dan jawaban sementara ini dirumuskan berdasar atas hasil kajian teori-teori sebagaimana tercermin dalam kerangka berpikir sehingga perumusan hipotesis penelitian di atas mengandung informasi mengenai “diduga secara teoretik” yang mencerminkan jawaban atas masalah penelitian pada tingkat studi kepustakaan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Istilah metodologi penelitian dipakai di sini sesuai dengan pemakaian metodologi penelitian yang dipakai dalam penyusunan disertasi pada Universitas Negeri Jakarta.
A.                Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dapat berbentuk pembuktian kebenaran teori, pengembangan teori yang telah tersedia, atau penciptaan teori baru.  Tujuan penelitian skripsi adalah untuk membuktikan kebenaran teori. Pengujian hipotesis ingin membuktikan apakah teori yang dipakai sesuai atau tidak sesuai dengan hasil penelitian atau data penelitian.
B.        Tempat dan Waktu Penelitian
            Tempat dan waktu penelitian perlu dijelaskan secara singkat dan tepat.
C.                 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai perlu dijelaskan. Metode penelitian yang tersedia dapat mencakup metode penelitian survey, penelitian naturalistik, penelitian tindakan, penelitian eksperimen, penelitian kebijakan, penelitian evaluasi, dan penelitian sejarah. Salah satu dari metode penelitian ini perlu dipilih sebagai metode penelitian yang akan dipakai dalam penelitian.
D.                Variabel-variabel Penelitian
Variabel-variabel penelitian yang dipakai perlu dijelaskan secara ringkas untuk menunjukkan variabel bebas dan variabel terikat, variabel laten eksogen, variabel indikator eksogen, variabel laten endogen, dan variabel indikator endogen sesuai dengan pembahasan di atas.
E.                 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi perlu ditentukan bilamana diketahui, termasuk batas-batas dari populasi, dan dari populasi itu kemudian ditentukan sampel penelitian. Jumlah sampel sebaiknya mewakili populasi. Jumlah responden dalam sampel perlu ditentukan. Pemakaian statistik parametrik mengandung empar syarat yaitu jenis data adalah interval atau rasio, jumlah data atau jumlah responden adalah minimal 30 kasus, memenuhi persyaratan normalitas distribusi data, dan memenuhi persyaratan homogenitas varians. Jumlah data dalam sampel diusahakan sekitar 80 atau lebih karena bila persyaratan homogenias varians atau normalitas distribusi data tidak terpenuhi maka nilai-nilai ekstrem dapat dibuang sehingga persyaratan tersebut terpenuhi. Statistik nonparametrik dipakai jika jenis data adalah nominal, ordinal, jumlah data atau kasus adalah lebih kecil daripada 30. dan salah satu dari persyaratan pengujian normalitas distribusi data atau pengujian homogenitas varians tidak terpenuhi
F.         Instrumen Penelitian
1.         Instrumen Pengukur Variabel Terikat
            a.         Definisi Konseptual
Definisi konseptual perlu disajikan berdasar atas gagasan-gagasan para pakar yang telah disintesiskan. Definisi konseptual masih bersifat abstrak. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya tepat waktu merupakan contoh dari definisi konseptual.  
            b.         Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang dapat dioperasionalkan. Likuiditas adalah perbandingan antara current asset dan current liabilities merupakan contoh dari definisi operasional
c.         Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Terikat Sebelum Uji Coba
Kisi-kisi ini dipakai untuk menjabarkan variabel terikat dan variabel bebas ke dalam dimensi, sub-dimensi dan tiap sub-dimensi dijabarkan ke dalam beberapa indikator berdasar atas teori-teori tertentu. Indikator-indikator ini merupakan pedoman untuk menyusun pertanyaan atau pernyataan penelitian.
            d.         Kalibrasi Instrumen Penelitian Variabel Terikat
Kalibrasi instrumen penelitian variabel terikat mencakup pengujian reliabilitas instrumen penelitian dan pengujian validitas pertanyaan atau pernyataan penelitian.
            e.         Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Terikat Setelah Uji Coba
Kisi-kisi setelah Uji Coba disusun berdasar atas hasil validitas . Pertanyaan atau pernyataan yang tidak valid tidak dimasukkan
2.         Instrumen Pengukur Variabel Bebas (X1)
            a.         Definisi Konseptual
Definisi konseptual perlu disajikan berdasar atas gagasan-gagasan para pakar yang telah disintesiskan. Definisi konseptual masih bersifat abstrak.  
            b.         Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang dapat dioperasionalkan.  Definisi operasional dapat dirumuskan berdasar atas indikator-indikator yang telah disusun.
c.         Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Bebas (X1) Sebelum Uji Coba
Kisi-kisi ini dipakai untuk menjabarkan variabel terikat dan variabel bebas ke dalam dimensi, sub-dimensi dan tiap sub-dimensi dijabarkan ke dalam beberapa indikator berdasar atas teori-teori tertentu. Indikator-indikator ini merupakan pedoman untuk menyusun pertanyaan atau pernyataan penelitian.
            d.         Kalibrasi Instrumen Penelitian Variabel Bebas (X1)
Kalibrasi instrumen penelitian variabel terikat mencakup pengujian reliabilitas instrumen penelitian dan pengujian validitas pertanyaan atau pernyataan penelitian.
            e.         Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Bebas (X1) Setelah Uji Coba.
Kisi-kisi setelah Uji Coba disusun berdasar atas hasil validitas . Pertanyaan atau pernyataan yang tidak valid tidak dimasukkan
3.         Instrumen Pengukur Variabel Bebas (X2)
            a.         Definisi Konseptual
Definisi konseptual perlu disajikan berdasar atas gagasan-gagasan para pakar yang telah disintesiskan. Definisi konseptual masih bersifat abstrak.  
            b.         Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang dapat dioperasionalkan.  Definisi operasional dapat dirumuskan berdasar atas indikator-indikator yang telah disusun.
c.         Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Bebas (X2) Sebelum Uji Coba
Kisi-kisi ini dipakai untuk menjabarkan variabel terikat dan variabel bebas ke dalam dimensi, sub-dimensi dan tiap sub-dimensi dijabarkan ke dalam beberapa indikator berdasar atas teori-teori tertentu. Indikator-indikator ini merupakan pedoman untuk menyusun pertanyaan atau pernyataan penelitian.
            d.         Kalibrasi Instrumen Penelitian Variabel Bebas (X2)
Kalibrasi instrumen penelitian variabel terikat mencakup pengujian reliabilitas instrumen penelitian dan pengujian validitas pertanyaan atau pernyataan penelitian.
            e.         Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Bebas (X2) Setelah Uji Coba.
Kisi-kisi setelah Uji Coba disusun berdasar atas hasil validitas . Pertanyaan atau pernyataan yang tidak valid tidak dimasukkan
G.        Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang tersedia antara lain adalah statistik parametrik, statistik non-parametrik, analisis univariat, analisis bivariat, analisis multivariat termasuk pemodelan persamaan struktural, analisis jaringan sosial, analisis jaringan komunikasi, analisis framing berdasar atas Robert N. Entman, William A. Gamson, Todd Gitlin, David E, Snow dan Robert Benford, Amy Binder, atau berdasar atas Zhongdan Pan dan  Gerald N, Kosicki.
H.        Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik berbeda dengan hipotesis penelitian karena hipotesis statistik terdiri dari Ho dan Ha. Ho dirumuskan bahwa hubungan tidak terdapat antara variabel bebas dan variabel terikat. Ha dirumuskan bahwa hubungan terdapat antara variabel bebas dan variabel bebas. Penolakan Ho berarti penerimaan Ha dan penerimaan Ho berarti penolakan  Ha.

BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A.        Deskripsi Data
Deskripsi data mencakup penyajian data hasil penelitian, deskripsi data berdasar atas persentil, dispersi, distribusi, kecenderungan sentral, dan grafik histogram dengan kurva normal.
B.        Pengujian Persyaratan Analisis
            1.         Pengujian Normalitas Distribusi Data
            2          Pengujian Homogenitas Varians
C.        Analisis Regresi Sederhana
            1.         Analisis Regresi Sederhana antara Y dan X1
            2.         Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi
3.         Analisis hasil perhitungan
Analisis hasil perhitungan mencakup koefisien korelasi, koefisien determinasi, koefisien determinasi disesuaikan, dan kesalahan standar dari estimasi, penyusunan persamaan regresi, dan pengujian linieritas persamaan regresi sederhana. Penyajian kurva  persamaan regresi jika persyaratan linieritas persamaan regresi terpenuhi
4.         Analisis Regresi Sederhana antara Y dan X2
            5.         Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi
6.         Analisis hasil perhitungan
Analisis hasil perhitungan mencakup koefisien korelasi, koefisien determinasi, koefisien determinasi disesuaikan, dan kesalahan standar dari estimasi, penyusunan persamaan regresi, dan pengujian linieritas persamaan regresi sederhana. Penyajian kurva  persamaan regresi jika persyaratan linieritas persamaan regresi terpenuhi.
4.         Analisis Regresi Jamak antara Y, X1, dan X2
            5.         Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi
6.         Analisis hasil perhitungan
Koefisien korelasi jamak, koefisien determinasi, koefisien determinasi disesuaikan, dan kesalahan standar dari estimasi, penyusunan persamaan regresi jamak, pengujian kolinieritas, pengujian otokorelasi (Durbin-Watson), analisis  koefisien korelasi jika variabel X1 sebagai variabel kontrol, dan analisis koefisien korelasi jika variabe. X2 dipakai sebagai variabel kontrol.
D.        Keterbatasan Penelitian
Bagian ini mencakup penjelasan mengenai keterbatasan penelitian dalam pengertian bahwa beberapa variabel belum diikutkan dalam penelitian sehingga penelitian lebih lanjut diharap akan dapat dilakukan sebagaimana tercermin dalam identifikasi masalah. Keterbatasan penelitian mungkin juga tercermin dalam jumlah kasus yang diteliti, kesulitan menemui responden, dan sebagainya.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A.        Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban secara empiris atas masalah-masalah penelitian yang telah dirumuskan. Contoh kesimpulan adalah sebagai berikut :
1.         Hubungan terbukti secara empiris terdapat antara biaya iklan dan hasil penjualan. Hubungan ini tercermin dalam persamaan regresi adalah sebagai berikut Y = 10 + 100 X1. Hubungan tersebut adalah sangat kuat, positif, dan signifikan. Persamaan regresi di atas mencerminkan bahwa perubahan satu skor pada variabel X1 akan mengakibatkan perubahan sebesar 100 skor pada variabel Y
2.         Hubungan terbukti secara empiris teerdapat antara biaya public relations dan hasil penjualan. Hubungan ini tercermin dalam persamaan regresi adalah sebagai berikut Y = 10 + 80 X2. Hubungan tersebut adalah kuat, positif, dan signifikan. Persamaan regresi di atas mencerminkan bahwa perubahan satu skor pada variabel X2 akan mengakibatkan perubahan sebesar 80 skor pada variabel Y
3.         Hubungan terbukti secara empiris terdapat antara biaya wiraniaga dan hasil penjualan. Hubungan ini tercermin dalam persamaan regresi adalah sebagai berikut Y = 10 + 19 X3. Hubungan tersebut adalah lemah, positif, dan signifikan. Persamaan regresi di atas mencerminkan bahwa perubahan satu skor pada variabel X3 akan mengakibatkan perubahan sebesar 19 skor pada variabel Y
B.        Implikasi
Hasil-hasil penelitian ini dapat dipakai untuk memecahkan masalah sebagaimana tercermin dalam variabel Y atau untuk mengantisipasi masalah. Pemecahan masalah berarti bahwa  masalah itu ditekan sekecil mungkin atau masalah itu dihilangkan melalui langkah-langkah perbaikan dalam variabel-variabel bebas. Antisipasi masalah berarti bahwa usaha-usaha dilakukan agar masalah itu tidak terjadi.
C.        Saran
Saran disusun secara rinci sehingga dapat dilaksanakan. Saran-saran terarah pada indikator-indikator yang terkandung dalam variabel-variabel bebas sehingga saran-saran itu tidak bersifat umum dan juga tidak bersifat abstrak. Sebagai contoh hubungan antara kinerja pekerjaan (job performance) dan kemampuan. Kinerja pekerjaan merupakan variabel terikat dan kemampuan merupakan variabel bebas. Kemampuan telah dirinci ke dalam tiga dimensi yaitu kemampuan kognitif, kemampuan emosional, dan kemampuan fisik. Kemampuan kognitif telah dirinci ke dalam verbal ability, quantitative ability, reasonging ability, spatial ability, dan perceptual ability. Emotional ability telah dirinci ke dalam self-awareness, other awareness, emotional regulation, dan use of emotions. Kemampuan fisik telah dirinci ke dalam stength, flexibility, coordination, stamina, speed, psichomotor, sensory, dan balance. Saran akan mencakup rincian dari kemampuan kognitif, kemampuan emosional, dan kemampuan fisik. Tujuh belas saran akan dirumuskan sesuai dengan rincian di atas.

Daftar Kepustakaan
Penyajian daftar kepustakaan berdasar atas ketentuan bahwa nama orang Indonesia tidak dibalik kecuali nama orang Batak. Nama Rudolf Panjaitan sebagai contoh dibalik menjadi Panjaitan, Rudolf. Tanda titik setelah nama penulis kemudian tahun dan tanda titik. Judul buku dan tanda titik. Kota dan tanda titik dua dan penerbit. Contoh:
Dahl, Robert A. 1976. Modern Political Analysis. Englewood Cliffs : Prentice-Hall International, Inc.
Jujun S. Suriasumantri. 1981. Systems Thinking. Bandung : Penerbit Binacipta.
Kuhn, Thomas S. 1970. The Structure of Scientific Revolution. Chicago : University of Chicago Press.
Sugiyono. 2003. Statistik Nonparametris Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Wibowo.2013. Perilaku dalam Organisasi. Depok : RajaGrafindo Persada
Gelar akademik tidak boleh dicantumkan. Gelar Haji atau Raden, atau Ratu dapat dicantumkan.
Daftar kepustakaan yang disajikan dalam proposal penelitian hanya buku-buku yang dipakai dalam penyusunan proposal penelitian saja.



 ditulis oleh : Abdullah M. Jaubah

No comments:

Post a Comment