Pendahuluan
Pendekatan dalam
penelitiaan dapat dikelompokkan ke dalam pendekatan holistik dan pendekatan
parsial. Pendekatan holistik dalam penelitian berdasar atas filsafat sistem dan
pemikiran sistem. Pendekatan parsial dalam penelitian berdasar atas realisme
ilmiah (scientific realism). Banyak
penelitian telah dilakukan atas dasar pendekatan parsial sebagaimana tercermin
dalam para penganut positivisme dan konstruktivisme.
Suatu penelitian
adalah kegiatan-kegiatan yang akan
menghasilkan pengetahuan. Ranah filsafat
dari pemikiran sistem mencerminkan dua karakteristik dari pemikiran sistem
yaitu pendekatan holistik dan ranah metafisika (metaphysical domain) yang mencirikan sistem sebagai ilmu-meta (meta-science). Kedua karakteristik ini
telah menceraikan pemikiran sistem dan realisme ilmiah.
Pendekatan
holistik dan ranah metafisik ini tercermin dalam ontologi, epistemologi, dan
aksiologi. Aspek ontologi dari pemikiran sistem berhubungan dengan teori
eksistensi. Aspek epistemologi dari pemikiran sistem berhubungan dengan teori
pengetahuan. Aspek aksiologi dari pemikiran sistem berhubungan dengan teori nilai. Penelitian berhubungan dengan
ketiga teori tersebut sehingga hal ini dapat digambarkan sebagaimana tertera
dalam lampiran 1.
Teori eksistensi
mencerminkan bahwa suatu sistem terdapat dalam pengertian bahwa tiap sistem itu tidak berdiri sendiri
akan tetapi berhubungan dengan sistem lain secara teratur.
Teori
pengetahuan juga berpijak pada hakikat dari pendekatan holistik sehingga metode
penelitian harus berdasar pada hakikat kesatuan secara utuh dan menyeluruh
karena konsep holistik merupakan basis dari pemikiran sistem Para penganut
pemikiran sistem menganggap bahwa “The
whole is greater than the sum of it parts”.
Teori nilai juga
berpijak pada hakikat dari pendekatan holistik yang mencerminkan keteraturan
karena keteraturan adalah lebih baik daripada ketidakteraturan. Teori nilai
mempertanyakan manfaat dari pengetahuan. Manfaat pengetahuan mencakup manfaat
teoretik dan manfaat praktis. Manfaat teoretik berhubungan dengan peningkatan
kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan perilaku. Manfaat praktis
berhubungan dengan pemecahan masalah dan antisipasi masalah.
Para peneliti
sering dengan gagah perkasa memakai konsep paradigma yang katanya merupakan
gagasan dari Thomas S. Kuhn dalam bukunya yang berjudul The Structure of Scientific Revolution. Definisi yang dikemukakan
oleh mereka ternyata sangat berbeda dengan definisi paradigma yang dilakukan
oleh Thomas S. Kuhn sendiri. Kuhn Thomas S. Kuhn (1970 : 8) mendefinisikan bahwa “a paradigm as what the members of a scientific
community share, and convesely, a scientific community consist of men who share
a paradigm. Kuhn lebih lanjut menyatakan bahwa : “When a paradigm shift take place a scientist’s world is qualitatively tranformed [and] quantitatively enriched by fundamental
novelties of either fact or theory”.
Penelitian dapat
dikelompokkan pula ke dalam tiga kelompok yaitu penelitian kualitatif,
penelitian kuantitatif, dan penelitian gabungan antara penelitian kualitatif
dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif terarah pada simbol, huruf,
kata, kalimat, ungkapan, foto, grafik, yang mencerminkan data nominal dan data
ordinal. Penelitian kuantitatif terarah pada angka dan bilangan yang
mencerminkan data interval dan data rasio. Penelitian gabungan mencerminkan
data nominal, ordinal, interval, dan data rasio.
Perkembangan
sangat pesat berdasar atas pemikiran sistem tercermin dalam teori dan analisis
jaringan sosial yang telah melanda berbagai disiplin ilmu. Penelitian jaringan
sosial memakai penelitian gabungan. Data disajikan dalam diagram jaringan
sosial dan ditafsirkan secara statistik. Diagram jarngan sosial bersifat
kualitatif dan penafsiran secara statistik bersifat kuantitatif.
Tulisan ini
disusun dengan tujuan menyajikan pedoman penyusunan proposal penelitian untuk
penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif, atau penelitian gabungan.
Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian ini terdiri dari tiga bab. Judul
penelitian ilmiah yang tepat memakai hubungan dan bukan memakai pengaruh.
Misalkan judul penelitian itu adalah Hubungan antara Biaya Iklan, Biaya Public
Relations, Biaya Wiraniaga, dan Hasil Penjualan. Judul pengaruh hanya boleh
dipakai jika pengujian normalitas distribusi data dan pengujian homogenitas
varians telah memenuhi persyaratan pengujian.
JUDUL PENELITIAN
Judul penelitian
diusahakan sesingkat mungkin. Judul penelitian yang paling tepat adalah
hubungan. Contoh judul Penelitian :
Hubungan antara
Motivasi Kerja, Kemampuan Kerja, dan Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT
Djarum di Kudus.
Pengaruh dari
Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi
pada PT Djarum di Kudus.
Analisis
Motivasi Kerja, Kemampuan Kerja, dan Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT
Jarum di Kudus, merupakan judul yang tidak tepat dan tidak dapat dipakai dalam
penelitian.
Judul
Implementasi Kebijakan Pajak Bumi dan Bangunan juga merupakan judul yang tidak
dapat dipakai dalam penelitian.
Ilmu menekankan
pada hubungan.Suatu sistem politik, sebagaimana dikemukakan oleh Robert A. Dahl
(1976 : 3) dalam bukunya yang berjudul Modern Political Analysis, didefinisikan sebagai ‘any persistent pattern of human relationships that involves, to a
significant extent, control, influence, or authority.’Penekanan utama
adalah pada pola-pola hubungan manusia dan bukan pada pengaruh (influence).
Pola hubungan tersebut merupakan inti dari sistem politik dan hubungan ini
melibatkan pengawasan, pengaruh, atau kewenangan.
Hubungan
merupakan primadona penelitian dan bukan pengaruh.
Judul
penelitian, perumusan masalah penelitian, hipotesis penelitian, dan kesimpulan
penelitian merupakan benang merah dari suatu penelitian. Pengalaman sering
menemukan bahwa judul penelitian memakai pengaruh akan tetapi hipotesis
penelitian dan kesimpulan penelitian memakai hubungan atau sebaliknya.
Ukuran yang
dipakai untuk mengukur hubungan adalah koefisien korelasi. Ukuran yang dipakai
untuk mengukur pengaruh adalah koefisien regresi. Koefisien regresi merupakan
pengaruh total dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien
determinasi merupakan pengaruh langsung. Persamaan regresi adalah Y = 10 + 100
X. Hal ini berarti bahwa pengaruh total adalah sebesar 100. Koefisien
determinasi adalah sebesar 0.9 atau 90%. Koefisien determinasi merupakan
pengaruh langsung. Pengaruh total terdiri dari pegaruh langsung dan pengaruh
tidak langsung sehinga pengaruh total adalah 90 merupakan pengaruh langsung dan
10 merupakan pengaruh tidak langsung. Pemakaian koefisien determinasi untuk
mengukur pengaruh adalah tidak tepai karena koefisien determinasi hanya
mengukur pengaruh langsung saja bukan mengukur pengaruh total.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah berisi masalah yaitu
kesenjangan, ketimpangan, kelebihan, kekurangan, atau ketidakseimbangan. Latar
belakang juga mencakup penelitian-penelitian serupa dengan mencantumkan nama,
tahun, dan judul penelitian.
Latar belakang masalah juga mencakup penelitian-penelitian
serupa yang telah dilakukan oleh para peneliti lain. Nama, tahun, judul, dan ringkasan abstrak dari
penelitian-penelitian serupa perlu dikemukakan dalam latar belakang masalah.
B. Identifikasi
masalah
Masalah
yang akan diteliti perlu dikembangkan lebih lanjut dalam identifikasi masalah.
Identifikasi masalah dilakukan dengan cara mengidentifikasi berbagai kesenjangan, ketimpangan, kelebihan,
kekurangan, atau ketidakseimbangan lain yang berhubungan dengan masalah yang
akan diteliti berdasar atas data pengamatan singkat. Masalah penurunan produktivitas para karyawan
sebagai masalah penelitian mungkin berhubungan dengan masalah pembayaran gaji
karyawan adalah sangat rendah, masalah konflik yang dicipta oleh pimpinan
organisasi, masalah perbedaan tingkat gaji antara satu unit dengan unit lain,
masalah keterampilan karyawan yang tidak sesuai dengan keterampilan yang
dibutuhkan, kesalahan penempatan karyawan dan sebagainya. Identifikasi masalah
merupakan potret dari keadaan atau data yang diamati dan dapat dirumuskan dalam
bentuk kalimat pertanyaan atau dalam bentuk kalimat pernyataan. Identifikasi
masalah dilakukan selengkap mungkin. Hal ini dapat dipakai sebagai dasar dari
perumusan saran atau sebagai peluang bagi para peneliti lain untuk melakukan
penelitian mengenai masalah-masalah yang telah diidentifikasi akan tetapi belum
diteliti.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah mengandung
variabel-variabel penelitian yang dijelaskan ke dalam variabel-variabel bebas
dan variabel terikat dan apakah
variabel-variabel penelitian itu dapat diukur atau tidak dapat diukur secara
langsung. Variabel-variabel penelitian yang tidak dapat diukur dan tidak dapat
diobservasi secara langsung dinamakan variabel-variabel laten.
Variabel-variabel laten dikelompokkan ke dalam variabel-variabel laten eksogen
dan variabel-variabel laten endogen. Variabel-variabel laten eksogen dirinci
lebih lanjut ke dalam dimensi, sub-dimensi, dan variabel-variabel manifes atau
variabel-variabel indikator. Variabel-variabel indikator dikelompokkan ke dalam
variabel-variabel indikator eksogen dan variabel-variabel indikator endogen.
Variabel-variabel indikator adalah variabel-variabel yang dapat diobservasi dan
dapat diukur secara langsung.
D. Perumusan
Masalah Penelitian
Perumusan
masalah berbentuk pertanyaan-pertanyaan misalkan saja :
Apakah terdapat hubungan
antara biaya iklan dan hasil penjualan?
Apakah terdapat hubungan antara biaya public
relations dan hasil penjualan?
Apakah terdapat hubungan antara biaya wiraniaga (personal selling) dan hasil
penjualan?
Perumusan masalah dengan kalimat pertanyaan :
Bagaimanakan implementasi kebijakan pajak
bumi dan bangungan?
Pertanyaan ini bukan pertanyaan penelitian
karena pertanyaan bagaimanakan berhubungan dengan cara melaksanakan sesuatu.
Bagaimanakah para mahasiswa itu ke Jalah
Hanglekir? Bukan pertanyaan penelitian karena berhubungan dengan cara mahasiswa
itu menuju Jalan Hanglekir. Cara yang dicakup mungkin berjalan kaki, naik
sepeda, naik bajaj, naik motor, naik bus, naik mobil pribadi dan sebagainya!
Pertanyaan mengenai pengaruh seperti :
Apakah terdapat pengaruh dari biaya iklan terhadap hasil penjualan?
Apakah terdapat pengaruh dari biaya public
relations terhadap hasil penjualan?
Apakah terdapat pengaruh dari biaya wiraniaga
(personal selling) terhadap hasil penjualan?
Pertanyaan mengenai pengaruh hanya dapat
dipakai jika pengujian normalitas distribusi data dan pengujian homogenitas
varians telah memenuhi persyaratan analisis. Pertanyaan mengenai pengaruh tidak
dapat dipakai jika pengujian normalitas distribusi data atau pengujian
homogenitas varians tidak memenuhi persyaratan analisis karena statistik
nonparametrik adalah tepat dipakai sehingga hanya dapat menyajikan korelasi
Spearman Rho saja.
E.
Manfaat
Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari manfaat
teoretik dan manfaat praktis.
Manfaat teoretik berhubungan dengan hasil
penelitian dapat meningkatkan kemampuan kognitif yaitu kemampuan mengetahui, memahami,
menerapkan, analisis, menyimpulkan, dan mengevaluasi penelitian bersangkutan. Manfaat
teoretik dalam skripsi, tesis, atau disertasi biasa dirumuskan hanya untuk
mengetahui. Manfaat ini merupakan manfaat paling rendah dari struktur manfaat.
Manfaat praktis mengungkap bahwa
perubahan-perubahan dalam variabel bebas akan mengakibatkan perubahan-perubahan
dalam variabel terikat sehingga peningkatan dalam variabel terikat dapat
diusahakan melalui peningkatan dalam variabel-variabel bebas
F.
Sistematika
Penelitian
Penyajian
sistematika penelitian biasa dilakukan seperti daftar isi. Penyajian
sistematika penelitian di sini dikemukakan secara berbeda.
Penelitian
ini terdiri dari lima bab dan tiap bab dirinci lebih lanjut ke dalam beberapa
sub bab.
Bab
1 adalah bab Pendahuluan. Uraian dalam bab ini mencakup uraian mengenai latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
manfaat teoretik, manfaat praktis, dan uraian mengenai sistematika penelitian
ini sendiri.
Bab
2 adalah bab Landasan Teoretik, Kerangka Berpikir, dan Perumusan Hipotesis Penelitian. Uraian dalam
bab ini mencakup uraian mengenai landasan teoretik, kerangka berpikir , dan
uraian mengenai perumusan hipotesis penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
- Landasan Teoretik
Teori-teori yang dipakai terarah pada hakikat
dari variabel terikat dan hakikat dari variabel-variabel bebas saja terutama
teori-teori yang akan dibuktikan kebenaran atau ketidakbenarannya. Contoh :
Penelitian mahasiswa tentang Capital Asset Pricing Model menghasilkan
kesimpulan bahwa hubungan negatif terdapat antara tingkat balas jasa diharap
dan tingkat risiko. Hal ini bertentangan dengan teori Capital Asset Pricing
Model yang mencerminkan hubungan positif terdapat antara tingkat balas jasa
diharap dan tingkat risiko. Pencipta teori ini telah memperoleh hadiah Nobel.
Analisis dan kesimpulan dari mahasiswa tersebut bertentangan dengan teori
sehingga data yang dipakai perlu dikaji ulang karena mengandung kesalahan. Data
tersebut setelah dikaji ulang ternyata mengandung kesalahan dan kesimpulan
akhir mencerminkan bahwa hubungan itu adalah positif. Teori motivasi adalah sangat
banyak. Variabel motivasi, jika dipakai dalam penelitian, maka teori yang
tersedia perlu dipilih dan pembahasan mengenai hakikat motivasi hanya dibatasi
pada teori motivasi yang dipilih tadi.
1. Hakikat
Variabel Terikat
Penjelasan tentang hakikat variabel
terikat berdasar atas teori-teori
bersangkutan. Sugiyono. (2003 :
110) dalam bukunya yang berjudul Statistik
Nonparametris Untuk Penelitian, telah merinci kinerja. Penjelasan hanya terarah pada kinerja
misalkan kualitas kerja, kuantitas kerja, etika bekerja, kreatifitas kerja,
pengetahuan kerja, dan kurang membutuhkan pengawasan.
2. Hakikat Variabel Bebas
(X1)
Penjelasan tentang hakikat
variabel bebas berdasar atas teori-teori bersangkutan misalkan saja kemampuan
maka penjelasan hanya terarah pada kemampuan saja misalkan Wibowo (2013
: 98 – 106), dalam bukunya yang berjudul Perilaku
Dalam Organisasi telah merinci kemampuan
ke dalam tiga dimensi yaitu kemampuan kognitif, kemampuan emosional, dan
kemampuan fisik. Kemampuan kognitif telah dirinci ke dalam verbal ability,
quantitative ability, reasonging ability, spatial ability, dan perceptual
ability. Emotional ability telah dirinci ke dalam self-awareness, other
awareness, emotional regulation, dan use of emotions. Kemampuan fisik telah
dirinci ke dalam stength, flexibility, coordination, stamina, speed,
psichomotor, sensory, dan balance. Nilai-nilai yang telah dikumpulkan untuk tiap
indikator dari kemampuan kognitif, kemampuan emosional, dan kemampuan fisik
tidak dapat dijumlahkan sehingga menjadi nilai kemampuan dari tiap responden.
Langkah menjumlahkan sebagaimana dialami dalam berbagai penelitian merupakan
langkah tidak masuk akal dan langkah ini adalah salah. Tiap indikator harus
berdiri sendiri dan analisis statistik yang paling tepat dimakai adalah
pemodelan persamaan struktural berdasar atas Amos, Lisrel, Eqs, Ramona, Sepath,
dan sebagainya bukan berdasar atas SPSS.
3. Hakikat
Variabel Bebas (X2)
Penjelasan tentang hakikat variabel bebas berdasar atas teori-teori
bersangkutan
B.
Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dipakai untuk menjelaskan
hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas (X1) berdasar atas teori
atau pendapat para pakar, atau berdasar atas hasil-hasil penelitian. Kerangka
berpikir dipakai untuk menjelaskan hubungan antara variabel terikat dan
variabel bebas (X2) berdasar atas teori atau pendapat para pakar, atau berdasar
atas hasil-hasil penelitian. Istilah yang mencerminkan hubungan antara variabel
terikat dan variabel bebas antara lain adalah bahwa variabel terikat merupakan
fungsi dari atau tergantung pada atau ditentukan oleh variabel X1. Istilah yang
mencerminkan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas antara lain
adalah bahwa variabel terikat merupakan fungsi dari atau tergantung pada atau
ditentukan oleh variabel X2.
C.
Perumusan Hipotesis Penelitian
Perumusan hipotesis penelitian berbentuk
pernyataan dan bukan berbentuk pertanyaan. Perumusan hipotesis penelitian berdasar
atas perumusan masalah penelitian. Perumusan hipotesis penelitian berdasar atas
hasil-hasil dari kerangka berpikir sebagaimana dikemukakan di atas. Contoh
perumusan hipotesis adalah sebagai berikut :
Hubungan diduga secara teoretik terdapat antara biaya iklan dan hasil penjualan.
Hubungan diduga secara teoretik terdapat antara biaya public relations dan hasil
penjualan.
Hubungan diduga secara teoretik terdapat antara
biaya wiraniaga (personal selling) dan hasil penjualan.
Hipotesis
penelitian merupakan jawaban sementara dan jawaban sementara ini dirumuskan
berdasar atas hasil kajian teori-teori sebagaimana tercermin dalam kerangka
berpikir sehingga perumusan hipotesis penelitian di atas mengandung informasi
mengenai “diduga secara teoretik” yang mencerminkan jawaban atas masalah
penelitian pada tingkat studi kepustakaan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
Istilah
metodologi penelitian dipakai di sini sesuai dengan pemakaian metodologi
penelitian yang dipakai dalam penyusunan disertasi pada Universitas Negeri
Jakarta.
A.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian dapat berbentuk pembuktian
kebenaran teori, pengembangan teori yang telah tersedia, atau penciptaan teori
baru. Tujuan penelitian skripsi adalah
untuk membuktikan kebenaran teori. Pengujian
hipotesis ingin membuktikan apakah teori yang dipakai sesuai atau tidak sesuai
dengan hasil penelitian atau data penelitian.
B. Tempat dan
Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian perlu dijelaskan
secara singkat dan tepat.
C.
Metode
Penelitian
Metode penelitian yang dipakai perlu
dijelaskan. Metode penelitian yang tersedia dapat mencakup metode penelitian
survey, penelitian naturalistik, penelitian tindakan, penelitian eksperimen,
penelitian kebijakan, penelitian evaluasi, dan penelitian sejarah. Salah satu
dari metode penelitian ini perlu dipilih sebagai metode penelitian yang akan
dipakai dalam penelitian.
D.
Variabel-variabel
Penelitian
Variabel-variabel penelitian yang dipakai
perlu dijelaskan secara ringkas untuk menunjukkan variabel bebas dan variabel
terikat, variabel laten eksogen, variabel indikator eksogen, variabel laten
endogen, dan variabel indikator endogen sesuai dengan pembahasan di atas.
E.
Populasi
dan Sampel Penelitian
Populasi perlu ditentukan bilamana diketahui,
termasuk batas-batas dari populasi, dan dari populasi itu kemudian ditentukan
sampel penelitian. Jumlah sampel sebaiknya mewakili populasi. Jumlah responden
dalam sampel perlu ditentukan. Pemakaian statistik parametrik mengandung empar
syarat yaitu jenis data adalah interval atau rasio, jumlah data atau jumlah
responden adalah minimal 30 kasus, memenuhi persyaratan normalitas distribusi
data, dan memenuhi persyaratan homogenitas varians. Jumlah data dalam sampel
diusahakan sekitar 80 atau lebih karena bila persyaratan homogenias varians
atau normalitas distribusi data tidak terpenuhi maka nilai-nilai ekstrem dapat
dibuang sehingga persyaratan tersebut terpenuhi. Statistik nonparametrik
dipakai jika jenis data adalah nominal, ordinal, jumlah data atau kasus adalah
lebih kecil daripada 30. dan salah satu dari persyaratan pengujian normalitas
distribusi data atau pengujian homogenitas varians tidak terpenuhi
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pengukur Variabel Terikat
a.
Definisi Konseptual
Definisi konseptual perlu
disajikan berdasar atas gagasan-gagasan para pakar yang telah disintesiskan.
Definisi konseptual masih bersifat abstrak. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan
untuk membayar hutang-hutangnya tepat waktu merupakan contoh dari definisi
konseptual.
b.
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah
definisi yang dapat dioperasionalkan. Likuiditas adalah perbandingan antara
current asset dan current liabilities merupakan contoh dari definisi
operasional
c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Terikat Sebelum Uji Coba
Kisi-kisi ini dipakai untuk
menjabarkan variabel terikat dan variabel bebas ke dalam dimensi, sub-dimensi
dan tiap sub-dimensi dijabarkan ke dalam beberapa indikator berdasar atas
teori-teori tertentu. Indikator-indikator ini merupakan pedoman untuk menyusun
pertanyaan atau pernyataan penelitian.
d. Kalibrasi Instrumen Penelitian Variabel
Terikat
Kalibrasi instrumen penelitian variabel
terikat mencakup pengujian reliabilitas instrumen penelitian dan pengujian
validitas pertanyaan atau pernyataan penelitian.
e. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel
Terikat Setelah Uji
Coba
Kisi-kisi setelah Uji Coba
disusun berdasar atas hasil validitas . Pertanyaan atau pernyataan yang tidak
valid tidak dimasukkan
2. Instrumen Pengukur Variabel Bebas (X1)
a.
Definisi Konseptual
Definisi konseptual perlu
disajikan berdasar atas gagasan-gagasan para pakar yang telah disintesiskan.
Definisi konseptual masih bersifat abstrak.
b.
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah
definisi yang dapat dioperasionalkan. Definisi operasional dapat dirumuskan berdasar
atas indikator-indikator yang telah disusun.
c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Bebas (X1) Sebelum Uji Coba
Kisi-kisi ini dipakai untuk
menjabarkan variabel terikat dan variabel bebas ke dalam dimensi, sub-dimensi
dan tiap sub-dimensi dijabarkan ke dalam beberapa indikator berdasar atas
teori-teori tertentu. Indikator-indikator ini merupakan pedoman untuk menyusun
pertanyaan atau pernyataan penelitian.
d. Kalibrasi Instrumen Penelitian Variabel
Bebas (X1)
Kalibrasi instrumen penelitian
variabel terikat mencakup pengujian reliabilitas instrumen penelitian dan
pengujian validitas pertanyaan atau pernyataan penelitian.
e. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel
Bebas (X1) Setelah Uji
Coba.
Kisi-kisi setelah Uji Coba
disusun berdasar atas hasil validitas . Pertanyaan atau pernyataan yang tidak
valid tidak dimasukkan
3. Instrumen Pengukur Variabel Bebas (X2)
a.
Definisi Konseptual
Definisi konseptual perlu
disajikan berdasar atas gagasan-gagasan para pakar yang telah disintesiskan.
Definisi konseptual masih bersifat abstrak.
b.
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah
definisi yang dapat dioperasionalkan. Definisi operasional dapat dirumuskan berdasar
atas indikator-indikator yang telah disusun.
c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Bebas (X2) Sebelum Uji Coba
Kisi-kisi ini dipakai untuk
menjabarkan variabel terikat dan variabel bebas ke dalam dimensi, sub-dimensi
dan tiap sub-dimensi dijabarkan ke dalam beberapa indikator berdasar atas teori-teori
tertentu. Indikator-indikator ini merupakan pedoman untuk menyusun pertanyaan
atau pernyataan penelitian.
d. Kalibrasi Instrumen Penelitian Variabel
Bebas (X2)
Kalibrasi instrumen penelitian
variabel terikat mencakup pengujian reliabilitas instrumen penelitian dan
pengujian validitas pertanyaan atau pernyataan penelitian.
e. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel
Bebas (X2) Setelah Uji
Coba.
Kisi-kisi setelah Uji Coba
disusun berdasar atas hasil validitas . Pertanyaan atau pernyataan yang tidak
valid tidak dimasukkan
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang tersedia antara
lain adalah statistik parametrik, statistik non-parametrik, analisis univariat,
analisis bivariat, analisis multivariat termasuk pemodelan persamaan
struktural, analisis jaringan sosial, analisis jaringan komunikasi, analisis
framing berdasar atas Robert N. Entman, William A. Gamson, Todd Gitlin, David
E, Snow dan Robert Benford, Amy Binder, atau berdasar atas Zhongdan Pan
dan Gerald N, Kosicki.
H. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik berbeda dengan hipotesis
penelitian karena hipotesis statistik terdiri dari Ho dan Ha. Ho dirumuskan
bahwa hubungan tidak terdapat antara variabel bebas dan variabel terikat. Ha
dirumuskan bahwa hubungan terdapat antara variabel bebas dan variabel bebas.
Penolakan Ho berarti penerimaan Ha dan penerimaan Ho berarti penolakan Ha.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi data mencakup penyajian data hasil
penelitian, deskripsi data berdasar atas persentil, dispersi, distribusi,
kecenderungan sentral, dan grafik histogram dengan kurva normal.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Pengujian
Normalitas Distribusi Data
2 Pengujian Homogenitas Varians
C. Analisis Regresi Sederhana
1. Analisis Regresi Sederhana antara Y dan
X1
2. Pengujian Signifikansi Koefisien
Regresi
3. Analisis hasil perhitungan
Analisis hasil perhitungan
mencakup koefisien korelasi, koefisien determinasi, koefisien determinasi
disesuaikan, dan kesalahan standar dari estimasi, penyusunan persamaan regresi,
dan pengujian linieritas persamaan regresi sederhana. Penyajian kurva persamaan regresi jika persyaratan linieritas
persamaan regresi terpenuhi
4. Analisis Regresi Sederhana antara Y dan
X2
5. Pengujian Signifikansi Koefisien
Regresi
6. Analisis hasil perhitungan
Analisis hasil perhitungan
mencakup koefisien korelasi, koefisien determinasi, koefisien determinasi
disesuaikan, dan kesalahan standar dari estimasi, penyusunan persamaan regresi,
dan pengujian linieritas persamaan regresi sederhana. Penyajian
kurva persamaan regresi jika persyaratan
linieritas persamaan regresi terpenuhi.
4. Analisis Regresi Jamak antara Y, X1,
dan X2
5. Pengujian Signifikansi Koefisien
Regresi
6. Analisis
hasil perhitungan
Koefisien korelasi jamak,
koefisien determinasi, koefisien determinasi disesuaikan, dan kesalahan standar
dari estimasi, penyusunan persamaan regresi jamak, pengujian kolinieritas,
pengujian otokorelasi (Durbin-Watson), analisis
koefisien korelasi jika variabel X1 sebagai variabel kontrol, dan
analisis koefisien korelasi jika variabe. X2 dipakai sebagai variabel kontrol.
D. Keterbatasan Penelitian
Bagian ini mencakup penjelasan mengenai
keterbatasan penelitian dalam pengertian bahwa beberapa variabel belum
diikutkan dalam penelitian sehingga penelitian lebih lanjut diharap akan dapat
dilakukan sebagaimana tercermin dalam identifikasi masalah. Keterbatasan
penelitian mungkin juga tercermin dalam jumlah kasus yang diteliti, kesulitan
menemui responden, dan sebagainya.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban secara empiris
atas masalah-masalah penelitian yang telah dirumuskan. Contoh kesimpulan adalah
sebagai berikut :
1. Hubungan terbukti secara empiris
terdapat antara biaya iklan dan hasil penjualan. Hubungan ini tercermin dalam
persamaan regresi adalah sebagai berikut Y = 10 + 100 X1. Hubungan tersebut
adalah sangat kuat, positif, dan signifikan. Persamaan regresi di atas
mencerminkan bahwa perubahan satu skor pada variabel X1 akan mengakibatkan
perubahan sebesar 100 skor pada variabel Y
2. Hubungan terbukti secara empiris
teerdapat antara biaya public relations dan hasil penjualan. Hubungan ini
tercermin dalam persamaan regresi adalah sebagai berikut Y = 10 + 80 X2.
Hubungan tersebut adalah kuat, positif, dan signifikan. Persamaan regresi di
atas mencerminkan bahwa perubahan satu skor pada variabel X2 akan mengakibatkan
perubahan sebesar 80 skor pada variabel Y
3. Hubungan terbukti secara empiris
terdapat antara biaya wiraniaga dan hasil penjualan. Hubungan ini tercermin
dalam persamaan regresi adalah sebagai berikut Y = 10 + 19 X3. Hubungan
tersebut adalah lemah, positif, dan signifikan. Persamaan regresi di atas
mencerminkan bahwa perubahan satu skor pada variabel X3 akan mengakibatkan
perubahan sebesar 19 skor pada variabel Y
B. Implikasi
Hasil-hasil penelitian ini dapat dipakai
untuk memecahkan masalah sebagaimana tercermin dalam variabel Y atau untuk
mengantisipasi masalah. Pemecahan masalah berarti bahwa masalah itu ditekan sekecil mungkin atau
masalah itu dihilangkan melalui langkah-langkah perbaikan dalam
variabel-variabel bebas. Antisipasi masalah berarti bahwa usaha-usaha dilakukan
agar masalah itu tidak terjadi.
C. Saran
Saran disusun secara rinci sehingga dapat
dilaksanakan. Saran-saran terarah pada indikator-indikator yang terkandung
dalam variabel-variabel bebas sehingga saran-saran itu tidak bersifat umum dan
juga tidak bersifat abstrak. Sebagai contoh hubungan antara kinerja pekerjaan
(job performance) dan kemampuan. Kinerja pekerjaan merupakan variabel terikat
dan kemampuan merupakan variabel bebas. Kemampuan telah dirinci ke dalam tiga
dimensi yaitu kemampuan kognitif, kemampuan emosional, dan kemampuan fisik.
Kemampuan kognitif telah dirinci ke dalam verbal ability, quantitative ability,
reasonging ability, spatial ability, dan perceptual ability. Emotional ability
telah dirinci ke dalam self-awareness, other awareness, emotional regulation,
dan use of emotions. Kemampuan fisik telah dirinci ke dalam stength,
flexibility, coordination, stamina, speed, psichomotor, sensory, dan balance.
Saran akan mencakup rincian dari kemampuan kognitif, kemampuan emosional, dan
kemampuan fisik. Tujuh belas saran akan dirumuskan sesuai dengan rincian di
atas.
Daftar Kepustakaan
Penyajian daftar
kepustakaan berdasar atas ketentuan bahwa nama orang Indonesia tidak dibalik
kecuali nama orang Batak. Nama Rudolf Panjaitan sebagai contoh dibalik menjadi
Panjaitan, Rudolf. Tanda titik setelah nama penulis kemudian tahun dan tanda
titik. Judul buku dan tanda titik. Kota dan tanda titik dua dan penerbit.
Contoh:
Dahl, Robert A.
1976. Modern Political Analysis.
Englewood Cliffs : Prentice-Hall International, Inc.
Jujun S.
Suriasumantri. 1981. Systems Thinking.
Bandung : Penerbit Binacipta.
Kuhn, Thomas S.
1970. The Structure of Scientific
Revolution. Chicago : University of Chicago Press.
Sugiyono. 2003. Statistik Nonparametris Untuk Penelitian.
Bandung : Alfabeta
Wibowo.2013. Perilaku dalam Organisasi. Depok :
RajaGrafindo Persada
Gelar akademik
tidak boleh dicantumkan. Gelar Haji atau Raden, atau Ratu dapat dicantumkan.
Daftar kepustakaan
yang disajikan dalam proposal penelitian hanya buku-buku yang dipakai dalam
penyusunan proposal penelitian saja.ditulis oleh : Abdullah M. Jaubah
No comments:
Post a Comment